Sabtu, 10 November 2012

DUA TANDA TANYA BESAR



DUA TANDA TANYA BESAR

                “Papa… pokoknya aku gak mau! Aku sudah senang tinggal disini bersama sahabat-sahabatku.. Kenapa harus pindah lagi sih pa?”. (Rena merengek ke ke papanya).
                Hari itu tanpa sepengetahuannya dia sekeluarga akan pindah ke daerah terpencil di Solo. Ayah Rena bekerja sebagai tentara yang kini dipindahtugaskan ke kota Solo. Mau tak mau Rena harus ikut orangtuanya pindah.
                Sejak kecil Rena memang sering pindah-pindah sekolah,bukan karena dia bangor (nakal), sering membolos melainkan harus ikut papanya pindah karena tuntutan pekerjaan.
                “sudah.. kemasi saja barang-barang kamu sekarang sayang.. mobilnya sudah siap dibawah”. Ujar mamanya dengan lembut.
               


                Hari pertama Rena masuk di sekolah barunya.  “ SMA Hang Tuah 5 “
                “Huft! Masih jam 6.. coba.. ada Fera sama Rere pasti rame.” (Rena melihat jam tangannya sambil terus menggerutu).
                Rena terus berjalan seorang diri menyusuri lorong sekolah yang sepi.
                “Dag..Dag..Dag..” suara hentakan sepatu terdengar di lorong itu. Rena mulai berkeringat dingin lalu menoleh ke belakang. Dia terus berjalan dan ternyata setelah ditelusuri suara itu berasal dari sepatunya sendiri.
“huh ternyata.. tenang Rena..(rena mengelus dadanya menenangkan diri)
Sepi sekali? Apa mungkin karena aku berangkat terlalu pagi? Apa jangan-jangan hari ini hari minggu?
(Rena mulai merasa aneh dan bulu kuduknya berdiri).



                Jam pertama pelajaran olahraga. Rena tidak bisa ikut karena sejak kecil Rena memiliki kelainan jantung. Oleh sebab itu,Rena tidak boleh terlalu capek. Diapun diberi izin untuk tidak mengikuti olahraga. Novel adalah pegangan wajib yang selalu dia bawa. entah itu saat makan,mau tidur, bahkan saat BN sekalipun dia selalu membawa novel :D. nah sembari menunggu pelajaran olah raga selesai, Rena membaca novel “ Autumn in Paris ”  yang dia bawa . dia duduk di taman sekolah dekat lorong dilewati tadi. Lagi asyiknya membaca, Rena mendengar suara tangisan di salahsatu ruang yang berada di antara lorong . Karena penasaran, Rena mendekati ruangan yang menjadi datangnya sumber suara itu. Ketika akan membuka pintu Rena terkejut karena tiba-tiba ada lelaki parubaya menepuk pundaknya.
                “ sedang apa kamu nak? Apa ada yang bisa bapak bantu? “ Tanya lelaki parubaya itu.
                “Ti.. tidak ada apa-apa kok pak. Cuman tadi saya mendengar ada suara tangisan disini. Ya disini di ruangan ini pak.. saya jelas-jelas mendengar suara itu”.
                “haha..ada-ada saja. Kamu menghayal ya nak? Ruangan ini sudah lama kosong sejak puluhan tahun yang lalu. Jadi mana mungkin didalam ada orangnya”. Ujar lelaki parubaya dengan santainya.
Dengan raut wajah bingung Rena pamit kepada bapak tadi.
                “ ya sudah pak. Terimakasih .. saya mau masuk kelas dulu.”



                Di kelas Rena tak henti-hentinya berfikir tentang apa yang dia dengar tadi dibalik ruangan itu. Jelas-jelas dia mendengar ada anak perempuan menangis. Rasa penasaran masih menggerogoti hatinya.
                “sst..! Rena..ngelamun mulu? Ngelamunin  apaan sih? Awas kesambet loh? “. Tanya luna ,teman                 sebangku Rena sambil mendorong pelan pundak Rena.
                “Hmm? Gak papa kok lun”. Jawab Rena sambil menggelengkan kepalanya. Menandakan     semuanya baik-baik saja.


                1 minggu kemudian…..

                Hari ini pelajaran matematika oleh pak Darjo. Guru tergalak yang pernah rena temui di sepanjang hidupnya. (4L4y Beudt :D ).
                ” haduh. Habis ini giliran aku yang maju, mana soalnya susah lagi?” gerutu Rena di dalam hati.
                “ Eh Lun. Kamu bisa ngerjain soal ini gak? (menunjukkan soal ke Luna, berharap luna bisa membantunya keluar dari keadaan mencekam ini) lagi” alay. ^^
                “ haduh Ren , kayak kamu gak tau aku aja.. dari dulu nilai MTK ku gak pernah diatas KKM”. Jawab luna dengan tampang polosnya.
                Untuk menghindari amukkan pak Darjo nanti, Rena sengaja izin ke kamar mandi .
                Di dalam toilet wanita hanya ada dua kamar mandi. Saat Rena masuk kedalam kamar mandi, tak berapa lama terdengar suara orang mandi dan suara anak perempuan bernyanyi di kamar mandi sebelah. Rena tertawa, dia tertawa karena suara anak itu yang melengking terdengar samar-samar.



                Dikelas ,Dalam perjalanan menuju ke bangku Rena senyam-senyum sendiri membuat teman-teman yang melihatnya bingung tak terkecuali Luna.
                “heh Ren, are you ok?” Tanya luna sambil memegang jidat Rena.
                “ hm? Apa.an coba? :D I’m ok. Hahah”  Rena kembali tertawa.
Melihat tingkah laku teman sebangkunya itu Luna tiba-tiba duduk menjauh.
                “eh Lun. Kamu kenapa? Emang aku nggigit apa? Sinian dong duduknya. Jangan jauh-jauh”.
                “ hm? Kamu nakutin Ren. Dateng-dateng senyaam senyum kayak orang gila.”
                “enak aja.. gini loh. Tadi waktu aku di Toilet, aku denger ada anak perempuan nyanyi gak tau tuh                 dari kelas mana. Yang pasti dia lebih parah dari aku. Masak iya mandi di kamar mandi sekolah waktu pelajaran ? terus dengan PD.nya dia nyanyi heheh. Suaranya itu loh Lun. Gak nguati :D”
Rena menceritakan apa yang dialami tadi di toilet sekolah dan kembali tertawa.
Gak malah ikut tertawa, Luna malah bingung mendengar cerita Rena.
                “ Ha? Dikamar mandi sebelah? Bukannya kamar mandi yang nomer dua itu rusak ya Ren? Jadi mana mungkin ada orang disana?”.
                “masak sih Lun? Tadi bener-bener kedengaran jelas malah aku sempet tertawa mendengar suaranya”.
                “ ye?? Dibilangin malah ngeyel.. nanti pulang sekolah kita cek sama-sama deh. Pasti di kamar mandi nomer dua ada tulisan gini Mohon maaf, kamar mandi ini tidak bisa digunakan karena ada perbaikan “. Ujar Luna.



                Bel tanda pulang berdering. Luna cepat-cepat menarik tangan Rena menuju ke kamar mandi itu. Ternyata benar kata Luna di depan kamar mandi ada papan yang bertuliskan “ Mohon maaf,kamar mandi ini tidak bisa digunakan karena ada perbaikan”. Rena masih tidak percaya, dia mencoba membuka kamar mandi itu dan ternyata pintunya benar-benar terkunci.
“hmm? Terus, tadi yang nyanyi sapa dong? Yang mandi? Yang aku ketawain suaranya? Aneh.. apa sebenarnya yang terjadi disekolah ini?”
                Dua tanda Tanya besar memenuhi otaknya.

THE END

karya : RestyCat

 

Akhirnya…..
Cerpen perdana selesai juga ^-^
Meskipun ceritanya masi nggantung..
Semoga bisa sedikit menghibur..

5 komentar: